Gembala Yang Baik dan Domba Yang Hilang

 

Ilustrasi seorang pria yang sedang menggembalakan dombanya, sumber: pexels.com/Ekrulila


Alkisah......

Di sebuah tempat yang sangat teduh dengan tanah lapang yang luas
Dengan pepohonan dan rerumputan yang hijau dan sungai yang mengalir tanpa henti
Riak air dan gesekan rumput kering bersatu dalam harmoni dengan desiran angin sepoi
Terik tak panas, hujan justru menyegarkan jiwa dengan baunya yang khas

Disanalah......

Seorang Gembala menjaga kawanan dombanya yang merumput
Sesekali Dia menuntun gembalaannya ke sungai yang berair tenang
Kawanan domba tersebut juga diminyaki agar tetap sehat
Secara berkala, bulu-bulu domba tersebut juga digunting

Tak banyak ancaman yang berarti
Serigala, singa, harimau tak berani mendekat
Binatang buas hanya terlihat sesekali
Tak ada hal lain yang bisa diperbuat

Sebab, Gembala itu ada disana
Dia menjaga para domba itu dengan baik
Dia menjamin keselamatan domba dengan mutlak 
Dengan tongkat, semua ancaman dihalau-Nya

Sungguh ........
Sebuah kehidupan bahagia dan indah........

Namun, domba memang hewan yang bodoh
Suara tuan-Nya dikenal tapi hatinya rapuh
Bahkan dia tak belajar setelah jatuh
Kali ini, domba itu pergi jauh

Domba itu melihat ada padang rumput yang lebih hijau
Dengan pepohonan dan sungai yang lebih besar
Bahkan terlihat gembala lebih dari satu
Tanpa tongkat atau cambuk yang meneror

Lalu......

Gembala itu meratap dengan yaring
Dia mengasihi domba-Nya tanpa sekat
Tak peduli ancaman yang datang
Dicarinya domba itu hingga larut

Kemudian......

Domba itu akhirnya sadar
Matanya terbuka dengan lebar
Semua yang dilihanya adalah semu
Justru petaka sedang diramu

Oleh gembala palsu tersebut
Dengan beragam janji pahit
Dengan bualan yang sesat
Dengan luka yang sakit

Akhirnya.....

Domba itu menyesal dan menangis
Sambil menutup mata, ia melirih
Dia merasa hidupnya kini tak pantas 
Dia malu untuk kembali ke rumah

Gembala itu akhirnya menemukan domba-Nya
Yang kini tanpa arah dan hidup melara
Dengan kaki pincang dan kepala terluka
Tanpa ada semangat di sorot matanya

Domba itu dipangku-Nya dengan kasih
Gembala itu membawanya dengan bahagia
Dibelainya dengan tangan yang teduh
Sambil diceritakan janji yang setia

Pesta besarpun digelar dengan meriah
Untuk domba yang telah ditemukan
Untuk sebuah hidup baru yang indah
Sebuah hidup penuh dengan pohon

Solid Deo Gloria

Irvin Nofrianto Pabane, Makassar, 27 Agutus 2021. Ditulis saat sedang mengingat betapa bodohnya dahulu pernah hampir ke padang rumput hijau yang semu. Tulisan ini terinspirasi dari kitab Mazmur pasal 23 dan perumpamaan tentang domba yang hilang dalam kitab Injil.

Komentar